Laman

Minggu, 14 April 2013

MEMBUAT PENULISAN ILMIAH MENGENAI BAHASA INDONESIA


Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................   ii
Daftar isi......................................................................................   iii
Bab I
A. Pendahuluan...................................................................   1
B.    Latar Belakang...............................................................   1
C.    Rumusan Masalah..........................................................   2
D.    Tujuan..........................................................................   2
E.     Metode..........................................................................   3
F.     Penyelesaian..................................................................   3
Bab II
A. Pengertian Sejarah..........................................................   4
B. Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni...............   5
C. Generalisasi, Periodisasi, dan Kronologi............................   9
D. Kegunaan Sejarah........................................................... 10
Bab III
A.    Kesimpulan dan Saran.................................................... 11

Daftar pustaka.............................................................................. 12



Bab 1
A. Pendahuluan

Kata sejarah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan sering dari kita juga diajukan beberapa pertanyaan: Apa sejarah itu? atau ada pertanyaan seperti ini: Kita harus belajar dari sejarah, atau Jangan pernah melupakan sejarah. Pertanyaan-pertanyaan seperti contoh di atas yang kelihatannya sangat sederhana dan sangat mudah atau mungkin banyak dari kita menganggapnya remeh ternyata tidak dapat dijawab dengan segera. Kita harus merenung dan memikirkan jawabannya.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui apa itu sejarah, mengapa sejarah bisa dijadikan sebuah ilmu, dan apa peranan serta manfaatnya di kehidupan. Pernahkah darimu mendengar cerita-cerita kehidupan manusia pada masa lampau? pasti jawabannya ya. Nah, cerita-cerita yang terjadi pada masa lampau tersebutlah yang disebut sejarah. Objek kajian dari sejarah adalah manusia.

B.  Latar Belakang

Tidak semua peristiwa masa lalu merupakan peristiwa sejarah. Ada kriteria tertentu peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Sejarah adalah ilmu tentang manusia, bukan mengenai hewan ÿ, tumbuhan J, atau alam semesta beserta isinya ý. Sejarah juga merupakan ilmu mengenai masa lalu.



Ada juga yang mengatakan sejarah adalah ilmu yang mempelajari sebab akibat. Untuk para sejarawan, hal terpenting adalah bagaimana meyakinkan para pembaca bahwa apa yang ditulisnya benar, dan tulisannya itu benar sesuai fakta yang benar-benar ada.
Suatu peristiwa menjadi bermakna dan menyenangkan apabila kita mengetahui mengapa dan bagaimana peristiwa itu dapat terjadi.

C.  Rumusan Masalah

4 Rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1.               Apa itu sejarah?
2.               Apa perbedaan sejarah sabagai peristiwa, sebagai kisah, sebagai ilmu, dan sebagai seni?
3.               Apa kegunaan atau manfaat mempelajari sejarah dalam kehidupan sehari-hari?

D. Metode

ÿ Metode yang digunakan dalam karya tulis ini, adalah sebagai berikut.
1.       Metode Pengamatan, metode yang mencari informasi dan data-data berdasarkan pengamatan sendiri terhadap lingkungan sekitar.




2.       Metode yang bersifat terbuka, metode yang mencari informasi dan data-data dari sumber buku, internet, dan pendapat orang lain mengenai hal yang dipermasalahkan.

E.  Tujuan

& Tujuan dari karya tulis ini diharapkan sebagai berikut.
1.       Dapat mengetahui apa sesungguhnya itu sejarah.
2.       Dapat memahami perbedaan antara sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, sejarah sebagai ilmu, dan sejarah sebagai seni.
3.       Dapat mengetahui manfaat dan kegunaan dari sejarah, serta diharapkan agar pembaca dapat menjadi sejarah sebagai contoh untuk kehidupan.

F.  Penyelesaian

Dengan demikian, dapat dikatakan sejarah itu merupakan suatu ilmu yang penting untuk dipelajari, karena sejarah adalah suatu ilmu yang mempelajari mengenai keadaan manusia pada tempat dan masa waktu yang lampau serta tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Ada beberapa kriteria-kriteria tertentu apabila suatu peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah.
Belajarlah Dari Sejarah JJJ



Bab II
A. Pengertian Sejarah
                     
Secara emitologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratunyang artinya pohon J. Kata ini berhubungan dengan silsilah raja-raja dan dinasti yang menjadi elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal. Di dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau istilah.
          Untuk lebih memahami secara lebih mendalam, mari kita simak pengertian sejarah di negara lain. Perkataan sejarah dalam bahasa Belanda ialah geschiedenis (dari kata geschieden= terjadi). Sedangkan dalam bahasa Yunani historia yang artinya apa yang diketahui dari hasil penyelidikan atau ilmu. Sejarah berarti peristiwa yang terjadi dalam manusia di masa lampau.
¥ Beberapa definisi sejarah yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut.
a.       Moh. Yamin, SH, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan kenyataan.
b.       Herodotus (Bapak Sejarah), sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.
c.        Kuntowijoyo, sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis (karena sejarah memanjang dalam waktu), ideografis (karena sejarah bersifat menggambarkan, memaparkan, dan menceritakan sesuatu), unik (karena sejarah melakukan penelitian tentang hal-hal yang unik dan

secara khas hanya berlaku pada suatu tempat dan waktu tertentu), dan empiris (sejarah berstandar pada pengalaman manusia yang sungguh-sungguh).

B. Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni.

1. Sejarah sebagai Peristiwa

Sejarah sebagai peristiwa merupakan sejarah sebagaimana mestinya terjadi (histoire realite) dan merupakan hasil tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang dilakukan di tempat tertentu. Suatu peristiwa dikatakan sebagai sejarah bila peristiwa itu dapat dikaitkan dengan peristiwa lain sebagai bagian proses dalam suatu konteks historis yang terdapat sebab-akibat.
3 Contoh sejarah sebagai peristiwa:
          Pergerakan nasional di Indonesia lahir pada awal abad ke 20 karena pada masa itu muncul kesadaran kebangsaan dikalangan kaum pelajar Indonesia. Hubungan sebab-akibat itu merupakan suatu dinamika menuju perubahan sebagai suatu hakikat sejarah.
          Sejarah merupakan rangkaian peristiwa dalam kehidupan yang tersusunsecara berurutan. Bersifat unik, karena hanya terjadi sekali dan tidakterulang persis sama, abadi, tetap menjadi kenangan dan penting,karena dapat menjadi momentum




2. Sejarah sebagai Kisah

Huizinga, sejarawan Belanda, mengatakan bahwa sejarah adalah suatu kisah yang telah berlaku. Sejarah sebagaimana yang dikisahkan (histoire-recite) mecoba menangkap dan memahami sejarah sebagaimana terjadinya (histoire realite).
Sejarah merupakan kisah atau cerita tentang seorang pelaku sejarah,dapat merupakan riwayat hidup, atau pengalamannya dalam suatuperistiwa sejarah
Ada kemungkinan sejarah sebagai kisah bersifat subjektif karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kepentingan dan nilai yang diperjuangkan, kelompok sosial dimana dia berada, perbendaharaan pengetahuan dan kemampuan bahasa yang dimilikinya.
3 Contoh sejarah sebagai kisah:
          Perlawanan Pattimura 1817; Perlawanan Kaum Paderi (1821-1838); Perlawanan Diponegoro (1825-1830); Perlawanan Aceh (1871-1904) dan sebagainya dapat berulang kali ditulis kembali (dikisahkan) oleh penulis sejarah (sejarawan) atau orang yang berminat pada sejarah, yang hasilnya berupa karya tulis, dapat berupa cerpen, buku atau dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya.
          Upacara peringatan Proklamasi 17 Agustus dapat terulang dimana saja, oleh siapa saja, misalnya di sekolah oleh warga sekolah B.
Jadi, sejarah sebagai kisah, peristiwanya dapat berulang kali, karena kisah dari suatu peristiwa tersebut dapat ditulis oleh siapa saja dan kapan saja.




3. Sejarah sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu membedakan ilmu sejarah dengan filsafat yang bersifat abstrak dan spekulatif. Sejarah termasuk ilmu empiris.
Sebagai ilmu, sejarah memiliki sejumlah masalah, bukti dan fakta, yangperlu pembuktian secara ilmiah, melalui serangkaian penelitian danhipotesa, dengan menggunakan metode penelitian tertentu.
Sejarah termasuk ilmu tersendiri karena memiliki persyaratan sebagai ilmu, yakni:
a.       Memiliki tujuan, yang membedakan dengan ilmu yang lain, yang akan dibatasi oleh objek material atau sasaran yang jelas.
b.       Memiliki metode, metode sejarah meliputi pengumpulan, mengadakan penilaian sumber (kritik), penafsiran data dan penyajian dalam bentuk cerita sejarah (historiografi).
c.        Pemikiran yang rasional, ilmu hanya dapat dipahami dengan akal pikiran.
d.       Penyusunan yang sistematis, dimulai dari langkah yang pertama (pengumpulan sumber) sampai dengan yang terakhir (penulisan sejarah sebagai kisah).
e.       Kebenaran bersifat objektif, penulisannya harus berdasarkan fakta sejarah yang sesuai dengan kenyataan (objektif).
3 Contoh sejarah sebagai ilmu:
          Sejarah membicarakan manusia dari segi waktu yang terdiri dariperkembangan, misalnya; sejarah perkembangan demokrasi di Amerika yang



dimulai dari kota-kota kecil di New England pada awal abad ke-17,kesinambungan, misalnya; kolonialisme merupakan kelanjutan dari patrimonalisme. Hal ini misalnya terlihat dari sikap Belanda meniru raja-raja pribumi dalam menarik upeti, penggulangan, misalnya; pada zaman kolonial, kaum pemodal besar menyesarakan penduduk dan menimbulkan protes sosial. Zaman sekarang, mereka muncul lagi dan protes sosial terjadi dimana-mana sebagai reaksi atas kehadiran mereka, dan perubahan, misalnya, gerakan nasionalisme di Indonesia sering dianggap sebagai kepanjangan gerakan romantik di Eropa, gerakan pan-islamisme di Timur Tengah, dan kemenangan kelompok nasionalis dipimpin Sun Yat Sen di Cina.

4. Sejarah sebagai Seni

Sejarah sebagai seni membutuhkan intuisi, membayangkan apa yang sedang terjadi dan apa yang terjadi sesudahnhya; emosi, pembaca seakan-akan diajak hadir dan menyaksikan sendiri peristiwa itu tersendiri; dan gayabahasa, yang menggambarkan detail-detail sejarah secara lugas dan tidak berbelit-belit.
@ Perbandingan antara penulisan sejarah sebagai seni dan sejarah sebagai ilmu.
Aspek Penulisan
Aspek Penulisan
Sebagai Seni
Sebagai Ilmu
Ketepatan
Rendah
Tinggi
Objektif
Rendah
Tinggi
Imajinasi
Tinggi
Rendah




3 Contoh sejarah sebagai seni
Seorang sejarawan menulis tentang perlawanan arek-arek Surabaya. Cenderung untuk dapat membayangkan keadaan kota pada saat itu.

C.  Generalisasi, Periodisasi, dan Kronologi
$ Di dalam sejarah terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, yakni:
Ø      Generalisasi adalah salah satu proses strukturalisasi waktu dalam sejarah dengan pembagian atas beberapa babak, zaman atau periode.
& Tujuan dari Generalisasi, yakni:
a.       Melakukan penyederhanaan.
b.       Memudahkan klasifikasi dalam ilmu sejarah.
c.        Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis.
d.       Memudahkan pengertian.
e.       Untuk memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan.

Ø      Periodisasi adalah pengklasifikasian peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan tertentu.






Ø      Kronologi adalah ilmu untuk menentukan terjadinya suatu peristiwa dan tempat peristiwa tersebut secara tepat berdasarkan urutan waktu.

D. Kegunaan Sejarah

& Mempelajari sejarah banyak kegunaan atau manfaatnya antara lain sebagai berikut.
1.       Memberi kesadaran waktu.
2.       Memberi pelajaran.
3.       Sumber inspirasi (ilham).
4.       Memberikan ketegasan identitas nasional dan kepribadian suatu bangsa.
5.       Memberikan hiburan.
6.       Memuaskan rasa ingin tahu tentang orang lain, kehidupan para tokoh/pahlawan, perbuatan, dan cita-cita.
7.       Membangkitkan kekaguman tentang kehidupan manusia masa lampau.






Bab III
A. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Secara emitologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratunyang artinya pohon. Sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan manusia atau makhluk hidup lainnya pada waktu atau ruang dimasa yang lampau. Menurut Kuntowijoyo, sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik, dan empiris. Sejarah bisa sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan sebagai seni.
Di dalam penulisan sejarah, diperlukan adanya generalisasi, periodisasi, dan kronologi. Sejarah banyak memberikan manfaat bagi yang mempelajarinya dan mempunyai arti penting dalam kehidupan masyarakat.

2. Saran
Untuk semua masyarakat, sebaiknya kita harus mempelajari pelajaran sejarah. Karena seperti yang kita telah ketahui, sejarah mempunyai arti penting dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah manfaat pendidikan, yang dapat kita jadikan sebuah hikmah baik yang positif maupun yang negatif. Untuk nilai-nilai positif yakni keberhasilan-keberhasilan kita pertahankan dan tingkatkan lagi, dan sebaliknya, untuk nilai-nilai negatif, kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi masa lampau, tidak akan terulang lagi. Seperti yang sering kita dengar Belajarlah dari sejarah atau sejarah mengajarkan kepada kita atau perhatikanlah pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh sejarah.



Daftar Pustaka

Alfian, Magdalia, Nana Nurliana Soeyono, dan Sudarini Suhartono. 2006.
         Sejarah untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Esis
Listiyani, Dwi Ari. 2009. Sejarah untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional





MASALAH MAKNA, PENGERTIAN SERTA CONTOH DARI PENALARAN DEKDUKTIF

Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif, yaitu adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.
Macam-Macam Silogisme di dalam Penalaran Deduktif:
Di dalam penalaran deduktif terdapat entimen dan 3 macam silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis dan silogisme alternatif
1. Silogisme Kategorial                                                 
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : remis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh:
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Saya adalah mahasiswa
K    : Saya lulusan SLTA
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada makanan, manusia akan kelaparan.
Mn : Makanan tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan Kelaparan.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
My : Kakak saya berada di Bandung atau Jakarta.
Mn : Kakak saya berada di Bandung.
K : Jadi, Kakak saya tidak berada di Jakarta.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
– Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
– Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.


SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://carapedia.com/paragraf_deduktif_induktif_info700.html




Minggu, 07 April 2013

coding grant and revoke

 CREATE USER PRAKTIKUM IDENTIFIED BY PRAKTIKUM;
 GRANT CONNECT TO PRAKTIKUM;
 GRANT RESOURCE TO PRAKTIKUM;

 CREATE USER PRAKTIKUM2 IDENTIFIED BY PRAKTIKUM2;
 GRANT CONNECT TO PRAKTIKUM2;
 GRANT RESOURCE TO PRAKTIKUM2;

 CREATE USER PRAKTIKUM3 IDENTIFIED BY PRAKTIKUM3;
 GRANT CONNECT TO PRAKTIKUM3;
 GRANT RESOURCE TO PRAKTIKUM3;

 *(PRAKTIKUM)*
 CREATE TABLE BIODATA(
 NPM VARCHAR(8) PRIMARY KEY,
 NAMA VARCHAR(20) NOT NULL,
 TANGGAL_LAHIR DATE);

 INSERT INTO BIODATA VALUES('11110654','ANRI SUGIHARA','08-JAN-1992');
 INSERT INTO BIODATA VALUES('12110945','HAYAMI AKARI','17-MAR-1995');
 INSERT INTO BIODATA VALUES('12110927','MAMI HARUNA ','18-SEP-92 ');

 SELECT NPM, NAMA, TANGGAL_LAHIR, TRUNC (MONTHS_BETWEEN (SYSDATE, TANGGAL_LAHIR) /12) AS UMUR FROM BIODATA;

 GRANT SELECT ON BIODATA TO PRAKTIKUM2;

 GRANT UPDATE (NAMA) ON BIODATA TO PRAKTIKUM3;

 *(PRAKTIKUM2)*
 SELECT * FROM PRAKTIKUM.BIODATA;

 *(PRAKTIKUM3)*
 UPDATE PRAKTIKUM.BIODATA SET NAMA='RIKA HIRASAWA' WHERE NPM='12110927'; 

 *(PRAKTIKUM)*
 SELECT * FROM BIODATA;

 *(PRAKTIKUM)*
 REVOKE SELECT ON BIODATA FROM PRAKTIKUM2;

 SELECT * FROM PRAKTIKUM.BIODATA;



 

Gunadarma BAAK News

Gunadarma BAAK News

Gunadarma BAAK News

Total Tayangan Halaman

Pengikut

Powered By Blogger
Copyright 2010 Anggun Blogg's. All rights reserved.
Themes by Bonard Alfin l Home Recording l Distorsi Blog